
Mobil Hidrogen vs Listrik: Mana yang Akan Mendominasi Tahun 2030?
Perkembangan teknologi kendaraan ramah lingkungan makin hari makin pesat. Dunia otomotif kini dihadapkan pada dua inovasi besar: mobil listrik (EV) yang digerakkan oleh baterai, dan mobil hidrogen (FCEV – Fuel Cell Electric Vehicle) yang mengubah hidrogen menjadi listrik secara langsung. Keduanya menawarkan alternatif yang lebih bersih dibanding mesin pembakaran internal. Tapi pertanyaannya adalah: mana yang akan mendominasi jalanan di tahun 2030?
Mobil Listrik: Raja Jalanan Saat Ini
Mobil listrik saat ini memimpin pasar kendaraan ramah lingkungan. Tesla, BYD, Hyundai, hingga merek Eropa seperti Mercedes dan BMW telah menginvestasikan miliaran dolar untuk mengembangkan EV. Infrastruktur stasiun pengisian baterai juga terus tumbuh secara global.
Kelebihan mobil listrik:
-
Teknologi matang dan tersedia luas
-
Biaya operasional rendah
-
Perawatan lebih sedikit karena komponen lebih sederhana
-
Zero emission saat digunakan
Namun, tantangannya tetap ada. Pengisian baterai masih https://www.innovativebeautyacademy.com/ memakan waktu, jangkauan mobil listrik sangat tergantung pada ukuran baterai, dan harga baterai masih cukup tinggi meski terus menurun.
Mobil Hidrogen: Penantang Diam-Diam
Sementara itu, mobil hidrogen vs listrik masih berjalan lebih pelan. Merek seperti Toyota (dengan Mirai), Hyundai (NEXO), dan Honda telah merilis FCEV, tapi belum sepopuler EV. Kendaraan hidrogen menggunakan sel bahan bakar untuk menghasilkan listrik dari gas hidrogen, menghasilkan hanya air sebagai emisi.
Kelebihan mobil hidrogen:
-
Waktu pengisian bahan bakar hanya sekitar 3–5 menit, mirip dengan mobil bensin
-
Jangkauan bisa menyaingi atau melebihi mobil listrik
-
Emisi bersih
Tapi yang jadi penghambat besar adalah infrastruktur. Stasiun pengisian hidrogen masih sangat langka, biaya produksinya tinggi, dan teknologi penyimpanan hidrogen juga kompleks. Belum lagi, sebagian besar hidrogen saat ini masih diproduksi dari gas alam—yang belum sepenuhnya ramah lingkungan.
Siapa yang Menang di Tahun 2030?
Melihat tren hingga 2025, mobil listrik memiliki keunggulan signifikan dalam hal adopsi massal. Pasar lebih siap, infrastruktur berkembang pesat, dan banyak negara sudah punya target ambisius untuk elektrifikasi kendaraan. Oleh karena itu, EV kemungkinan besar masih akan mendominasi pada 2030.
Namun, bukan berarti mobil hidrogen kalah total. Di segmen kendaraan berat seperti truk jarak jauh, bus, dan alat berat, teknologi hidrogen bisa lebih efisien karena pengisian cepat dan jangkauan lebih panjang. Jepang, Korea Selatan, dan Jerman bahkan aktif membangun roadmap khusus untuk transportasi berbahan bakar hidrogen.
BACA JUGA: Humvee vs Jeep: Mana yang Lebih Tangguh di Medan Perang?!!!